P5 itu KOKURIKULER
• Apa itu P5?
• Apa poin-poin P5?
• Bagaimana implementasi P5?
• dst. … dst…
Pertanyaan-pertanyaan
yang timbul tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
belakangan ini seiring dengan kebijakan Kurikulum Merdeka.
Membangun karakter
siswa melalui profil pelajar Pancasila menjadi upaya untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Nilai-nilai Pancasila akan menguatkan karakter siswa sehingga mereka
akan lebih mampu mengambil keputusan yang baik, menjunjung tinggi etika, dan
dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
P5 adalah projek
yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai siswa dengan kompetensi yang
ingin dihasilkan oleh system pendidikan Indonesia.
Projek tersebut
dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi siswa berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. Kegiatan ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mengikuti proses
kegiatan belajar secara nonformal. Proses kegiatan tersebut dilakukan menjadi
lebih interaktif, terstruktur dan kegiatan belajarnya juga lebih fleksibel.
Pengertian
P5 merupakan Pembelajaran
Kokurikuler yang TERPISAH dengan Pembelajaran Intrakulikuler.
Kokurikuler adalah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh sisawa untuk menguatkan, mendalami atau
pengayaan pembelajaran yang sudah dipelajari dalam kegiatan Intrakulikuler.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memaksimalkan penguatan pendidikan karakter
siswa, dan dapat dilaksanakan sendiri atau kelompok.
Di kegiatan
kokurikuler ini, fasilitator menyiapkan beberapa poin penting, seperti
memberikan tugas atau materi yang sesuai dengan pembahasan yang sedang
diajarkan. Fasilitator wajib paham tingkat kesulitan materi kokulikuler agar
tugas dapat dilaksanakan sesuai kemampuan siswa. Lalu siapa saja yang bisa
menjadi fasilitator?
Fasilitator adalah sebutan untuk guru yang mengajar P5, yang
terdiri dari Guru Kelas, Guru Mapel, Nara Sumber, atau Wali Murid.
Di akhir kegiatan,
pengajar memberikan penilaian yang adil sesuai dengan hasil kerja dan kemampuan
siswa masing-masing. Kegiatan ini bisa berupa mengembangkan identitas dan
kearifan lokal, dan pada umumnya masih terkait dengan mata pelajaran muatan local
yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.
Tujuan & Manfaat
Beberapa tujuan tentang
pentingnya kokurikuler, yaitu:
-
Sebagai penunjang dari praktik intrakulikuler dengan acuan utama
bahwa siswa dapat mendalami materi yang sudah diperoleh. Siswa belajar
bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan.
-
Memudahkan pemahaman siswa tentang materi yang sudah dibahas.
Kegiatan kokurikuler terlihat hanya bersenang-senang saja,
namun sebenarnya mendatangkan banyak manfaat dan sangat menyenangkasn bagi siswa.
Manfaatnya yaitu menumbuhkan serta mengembangkan karakter yang baik untuk
perkembangan kepribadian siswa. Selain itu, kegiatan ini dapat melatih keterampilan
social dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa.
Hubungan P5 dan
Kokurikuler
Berdasar pada Permendikbudristek No. 56/M/2022, bahwa
Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis
projek yang dirancang menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesia
dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan.
P5 dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri
setiap individu siswa melalui budaya satuan pendidikan. Profil Pelajar Pancasila
memiliki 6 dimensi, yaitu:
1, Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi
muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan. Projek dirancang terpisah dari
intrakulikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan materi pembelajaran intrakulikuler.
Gambaran Pelaksanaan
P5
Penerapan P5 perlu ditekankan bahwa projek dapat dilandasi
studi kasus dan studi lapangan yang dilakukan oleh siswa. Proses tersebut akan
melandasi kepekaan siswa terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakat.
Gambaran Pelaksanaan P5 bagi siswa dapat dicontohkan
sebagai berikut:
1.
Proyek Pemberdayaan Lingkungan
Siswa dapat belajar
tentang siklus air dan melakukan penyelidikan penyebab keringnya mata air dan
melakukan penghijauan. Setelah melakukan penanaman pohon, siswa merawat agar
tumbuh dengan baik. Projek profil ini mengembangkan karakter akhlak kepada alam
dan termasuk dalam dimensi Akhlak Mulia.
2.
Konferensi Siswa
Kegiatan ini melatih
kemampuan siswa dalam public speaking, presentasi, tampil di depan umum dengan
menyajikan hasil riset sederhana sesuai dengan materi yang sudah dipelajari
sebelumnya. Projek ini mengembangkan dimensi Bernalar Kritis dan Mandiri.
3.
Kerja Bakti
Aktivitas ini paling
sering dilakukan untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya
kebersihan dan penghijauan di lingkungan sekolah. Siswa dapat diarahkan
melakukan kebersihan kelas, kebun sekolah dan pemilahan sampah. Selain dapat
dijadikan aktivitas refreshing siswa dari kegiatan intrakulikuler, kegiatan ini
juga termasuk dalam dimensi Gotong Royong.
Waktu Pelaksanaan P5 dialokasikan 1-2 JP per hari di
akhir pelajaran. Dalam seminggu kegiatan P5 ditentukan 1 hari untuk pelaksanaannya.
Pada per periode, kegiatan P5 dipadatkan di minggu ke-4 setiap bulan atau full
di bulan tertentu.
Dalam 1 tahun ajaran, P5 dilaksanakan sebagai berikut:
-
PAUD = 1-2 tema
-
SD/MI = 2 tema
-
SMP/MTs = 3 tema
-
SMA/MA = 3 tema
Kesimpulan
P5 adalah Pendekatan Pembelajaran melalui Proyek. Sasaran
utamnya adalah mencapai Dimensi Profil Pelajar Pancasila. Siswa akan belajar
tema tertentu yang sudah ditetapkan Pemerintah.
P5 merupakan Pembelajaran Kokulikuler yang terpisah
dengan pembelajaran Intrakulikuler. Alokasi Waktu P5 juga terpisah. 20-30% jam
belajar di setiap mata pelajaran.
Guru tidak wajib memaksakan proyek di setiap mata
pelajaran, melainkan Tujuan Utama Proyek adalah penguatan Dimensi Profil
Pelajar Pancasila. -#-