Rabu, 25 Mei 2011

Pelaporan Pengembangan Diri 2011

Improving Professionalism and Self Competence With Development of Profession Continuation

Succesfulness dan professionalism presumably not merely owned by managers, high functionary or entrepreneur. Teacher even also require to be queer this matter. Its way with a good attitude, learn and continue to improve ability of herself and also comprehend work space and protégé with interest mean from deep oh the heart.
          Presumably, this matter will bear more heavy educator, success and professional in running august of duty as a counselor of new generation of nation in this country and become good people for the future.

Abstract

CHARACTER BUILDING:
INCULCATING CHARACTER PROTEGE
Oleh: Vera Vianti Mala, S.Pd

Abstract

            Five Principles, Pancasila, have been specified as state s philosophy and view live to which Indonesian nation in its execution have to be inculcated wittingly and willingness become as Indonesian nation.
            In this time policy issue claimed to return concept study of ethic kindness into curriculum go to school as a mean to plow back Indonesian nation spirit into our generation toward will come started since now.
                The giving of wide of education autonomy at school represent governmental caring form to symptoms which appear in  society and also strive the make-up of quality of education in general. The giving of this autonomy claim approach of more curriculum of kondusif in school so that can accommodate entire all powered activity at the same time various society component effectively utilize to support progress than system exist in school.

Keyword : character, protege, curriculum.

Berkarakter Dengan Berbahasa Santun

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki setiap individu sejak kecil. Anak didik perlu  dibina dan dididik berbahasa santun, sebab anak didik  merupakan generasi penerus yang akan hidup sesuai dengan zamannya. Bila mereka dibiarkan berbahasa tidak santun, maka tidak mustahil bahasa santun yang sudah ada pun bisa hilang dan selanjutnya lahir generasi yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Sudah banyak kita lihat bahwa akibat dari pengungkapan bahasa yang kasar dan arogan seringkali menyebabkan perselisihan dan perkelahian di kalangan pelajar. Sebaliknya, anak didik yang telah terbiasa berbahasa santun dan sopan pada umumnya mampu berperan sebagai anggota masyarakat yang baik. Ucapan dan perilaku santun merupakan salah satu gambaran dari manusia yang utuh sebagaimana tersurat dalam tujuan pendidikan umum, yaitu manusia yang berkepribadian.

Minggu, 13 Maret 2011

Sobat Remaja, Tobat Yuk!


Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Hal itu wajar saja karena manusia tidak pernah luput dari salah dan khilaf. Dan kita selalu mempunyai kesempatan untuk memperbaikinya.
Remaja adalah manusia berumur belasan tahun yang mana manusianya tidak dapat dikatakan sudah dewasa tetapi juga tidak dapat disebut anak-anak. Segala tingkah polah remaja menjadi sorotan publik. Banyak kita melihat dan sering mendengar kegiatan-kegiatan  positif dilakukan oleh para remaja. Yang positif saja sudah menjdi sorotan apalagi hal-hal negatif yang dilakukan oleh remaja. Bersyukurlah, apabila diantara remaja memang sudah berada pada jalan yang baik. Namun bagaimana dengan sobat remaja yang masih berada pada dunia kebimbangan, bahkan sempat terjerumus dalam jurang kegelapan alias menyimpang ke jalur sesat?
Yuk, kita ajak sobat kita keluar dari jurang kegelapan tersebut. Dalam artian, dengan ikhlas dan sabar kita mengajak mereka bertobat.
Tobat berasal dari bahasa Arab yang artinya kembali. Jadi orang yang tobat adalah orang yang kembali menuju jalan yang benar setelah melakukan kesalahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tobat adalah sadar dari dosa dan tidak akan mengulanginya lagi; kembali ke jalan yang benar, kembali ke jalan agama dan menyesali perbuatannya.
Sobat remaja... kalau hati kita sudah membatu, sekalipun berseliweran orang dan media yang mengingatkan, kita tetap tidak akan mau sadar. Omongan orang tua, nasehat ustaz, peringatan-peringatan teman-teman dan kejadian-kejadian yang sangat bisa  mengingat kesalahanmu, semuanya tidak ada yang mempan lagi mengingatkan. Dan kalau sobat remaja bertahan pada sikap yang seperti itu, jelas akan rugi dunia akhirat.
Nasehat-nasehat, peringatan-peringatan dan segala kejadian yang menimpa Sobat adalah ibarat air yang dapat menyegarkan hidup kita, dan akan membawa hidup kita menjadi lebih baik dan berarti lagi.
Bukankah remaja adalah manusia yang mempunyai pola pikir aktif dan cepat tanggap terhadap situasi? Jadi, sebagai remaja tentu kita tahu  terhadap keadaan di sekitar, terutama kritis terhadap keadaan yang dapat  merugikan hingga berujung kehancuran.
Ya, memang kita menyadari juga, sudah seringkali kita mendengar ucapan, ''Nak, itu semua demi kebaikan kamu, demi masa depan kamu, demi keberhasilan kamu...demi kamu''.
Sobat, kamu juga tidak mengingkari kan... kalau yang diucapkan oleh orangtua kita itu benar adanya. Mereka sangat menyayangi kita bahkan mungkin berlebihan. Namun mengapa kita masih saja selalu berpikir bahwa sebenarnya orangtua menuntut ini itu kepada kita hanya untuk kebahagiaan mereka semata?  Mengapa juga kita melarikan diri dari mereka dimana sudah jelas-jelas hanya mereka tempat tambatan hati kita?
Sobat, ketahuilah bahwa kita memang dibutuhkan oleh orangtua kita untuk tetap di jalan kebenara. So.. kalau sudah punya niat bertobat, janganlah ditunda-tunda. Kita harus menyadari kesalahan yang kita lakukan kemudian berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama atau menambahnya menjadi besar. Tobat sebagai kebulatan tekad untuk tidak kembali melakukan dosa, mencabut kesalahan saat itu juga, menyesali perbuatan tersebut. Apabila tobat itu berkaitan dengan orang lain, maka haruslah meminta maaf kepada orang tersebut.
Pagi-pagi, pada saat bangun tidur kita membiasakan diri mengucapkan syukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup dan tidak lupa kita mengucapkan terima kasih atas apa yang akan diberikan olehNya kepada kita pada hari itu. Jadi selain ikhlas dan akan bersifat positif terhadap apa yang akan dilakukan sepanjang hari, tentu hal-hal yang menjerumuskan dan mengotori jiwa akan mudah terhindari.
Sobat, berdoalah dan meminta kepada Tuhan untuk selalu dijauhkan dari godaan setan. Yakinlah...Tuhan pasti menolong. (Vera)