Sabtu, 16 September 2023

 


P5 itu KOKURIKULER

 

Latar Belakang

          • Apa itu P5?

            • Apa poin-poin P5?

            • Bagaimana implementasi P5?

            • dst. … dst…

            Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) belakangan ini seiring dengan kebijakan Kurikulum Merdeka.

            Membangun karakter siswa melalui profil pelajar Pancasila menjadi upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Nilai-nilai Pancasila akan menguatkan karakter siswa sehingga mereka akan lebih mampu mengambil keputusan yang baik, menjunjung tinggi etika, dan dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

            P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai siswa dengan kompetensi yang ingin dihasilkan oleh system pendidikan Indonesia.

            Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mengikuti proses kegiatan belajar secara nonformal. Proses kegiatan tersebut dilakukan menjadi lebih interaktif, terstruktur dan kegiatan belajarnya juga lebih fleksibel.

 

Pengertian

P5 merupakan Pembelajaran Kokurikuler yang TERPISAH dengan Pembelajaran Intrakulikuler.

            Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh sisawa untuk menguatkan, mendalami atau pengayaan pembelajaran yang sudah dipelajari dalam kegiatan Intrakulikuler. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memaksimalkan penguatan pendidikan karakter siswa, dan dapat dilaksanakan sendiri atau kelompok.

            Di kegiatan kokurikuler ini, fasilitator menyiapkan beberapa poin penting, seperti memberikan tugas atau materi yang sesuai dengan pembahasan yang sedang diajarkan. Fasilitator wajib paham tingkat kesulitan materi kokulikuler agar tugas dapat dilaksanakan sesuai kemampuan siswa. Lalu siapa saja yang bisa menjadi fasilitator?

Fasilitator adalah sebutan untuk guru yang mengajar P5, yang terdiri dari Guru Kelas, Guru Mapel, Nara Sumber, atau Wali Murid.

            Di akhir kegiatan, pengajar memberikan penilaian yang adil sesuai dengan hasil kerja dan kemampuan siswa masing-masing. Kegiatan ini bisa berupa mengembangkan identitas dan kearifan lokal, dan pada umumnya masih terkait dengan mata pelajaran muatan local yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.

                       

Tujuan & Manfaat   

            Beberapa tujuan tentang pentingnya kokurikuler, yaitu:

-       Sebagai penunjang dari praktik intrakulikuler dengan acuan utama bahwa siswa dapat mendalami materi yang sudah diperoleh. Siswa belajar bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan.

-       Memudahkan pemahaman siswa tentang materi yang sudah dibahas.

 

            Kegiatan kokurikuler terlihat hanya bersenang-senang saja, namun sebenarnya mendatangkan banyak manfaat dan sangat menyenangkasn bagi siswa. Manfaatnya yaitu menumbuhkan serta mengembangkan karakter yang baik untuk perkembangan kepribadian siswa. Selain itu, kegiatan ini dapat melatih keterampilan social dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa.

 

Hubungan P5 dan Kokurikuler

            Berdasar pada Permendikbudristek No. 56/M/2022, bahwa Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesia dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

            P5 dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu siswa melalui budaya satuan pendidikan. Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi, yaitu:

1, Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

2. Berkebinekaan global.

3. Bergotong royong.

4. Mandiri.

5. Bernalar kritis.

6. Kreatif.

           

            Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan. Projek dirancang terpisah dari intrakulikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan materi pembelajaran intrakulikuler.

 

Gambaran Pelaksanaan P5    

            Penerapan P5 perlu ditekankan bahwa projek dapat dilandasi studi kasus dan studi lapangan yang dilakukan oleh siswa. Proses tersebut akan melandasi kepekaan siswa terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakat.

            Gambaran Pelaksanaan P5 bagi siswa dapat dicontohkan sebagai berikut:

1.     Proyek Pemberdayaan Lingkungan

Siswa dapat belajar tentang siklus air dan melakukan penyelidikan penyebab keringnya mata air dan melakukan penghijauan. Setelah melakukan penanaman pohon, siswa merawat agar tumbuh dengan baik. Projek profil ini mengembangkan karakter akhlak kepada alam dan termasuk dalam dimensi Akhlak Mulia.

2.     Konferensi Siswa

Kegiatan ini melatih kemampuan siswa dalam public speaking, presentasi, tampil di depan umum dengan menyajikan hasil riset sederhana sesuai dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Projek ini mengembangkan dimensi Bernalar Kritis dan Mandiri.

3.     Kerja Bakti

Aktivitas ini paling sering dilakukan untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya kebersihan dan penghijauan di lingkungan sekolah. Siswa dapat diarahkan melakukan kebersihan kelas, kebun sekolah dan pemilahan sampah. Selain dapat dijadikan aktivitas refreshing siswa dari kegiatan intrakulikuler, kegiatan ini juga termasuk dalam dimensi Gotong Royong.

 

            Waktu Pelaksanaan P5 dialokasikan 1-2 JP per hari di akhir pelajaran. Dalam seminggu kegiatan P5 ditentukan 1 hari untuk pelaksanaannya. Pada per periode, kegiatan P5 dipadatkan di minggu ke-4 setiap bulan atau full di bulan tertentu.

            Dalam 1 tahun ajaran, P5 dilaksanakan sebagai berikut:

-       PAUD = 1-2 tema

-       SD/MI = 2 tema

-       SMP/MTs = 3 tema

-       SMA/MA = 3 tema

Kesimpulan

            P5 adalah Pendekatan Pembelajaran melalui Proyek. Sasaran utamnya adalah mencapai Dimensi Profil Pelajar Pancasila. Siswa akan belajar tema tertentu yang sudah ditetapkan Pemerintah.

            P5 merupakan Pembelajaran Kokulikuler yang terpisah dengan pembelajaran Intrakulikuler. Alokasi Waktu P5 juga terpisah. 20-30% jam belajar di setiap mata pelajaran.

            Guru tidak wajib memaksakan proyek di setiap mata pelajaran, melainkan Tujuan Utama Proyek adalah penguatan Dimensi Profil Pelajar Pancasila. -#-